Habered – PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko (sekarang InJourney Destination Management atau IDM). Sedang menyiapkan penataan ulang kawasan Candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah. Penataan ini bertujuan untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara, terutama dari kalangan umat Buddha, yang jumlahnya sangat besar di dunia. Menurut Direktur Pemasaran dan Program Pariwisata InJourney, Maya Watono. Umat Buddha di dunia mencapai sekitar 490 juta orang, dengan mayoritas tersebar di Asia, terutama Asia Tenggara. Salah satu negara dengan populasi umat Buddha terbesar di Asia Tenggara adalah Thailand, yang memiliki sekitar 64 juta umat Buddha. Maya menambahkan, jika hanya 3 persen dari jumlah tersebut yang berkunjung ke Borobudur. Dampaknya akan sangat besar terhadap perekonomian daerah, terutama di Magelang dan Jawa Tengah.
Penataan ulang Candi Borobudur ini akan mencakup berbagai aspek untuk memperkuat nilai-nilai heritage, budaya, dan spiritual kawasan tersebut. Maya menjelaskan bahwa ada empat pilar utama dalam penataan ini, yaitu konservasi, penghijauan, spiritualitas, dan pendidikan. Salah satu langkah pertama yang akan dilakukan adalah pembenahan manajemen kawasan Borobudur. Yang akan dikelola secara terpisah dari destinasi lain yang dikelola oleh IDM, seperti Candi Prambanan dan Ratu Boko. Pengelolaan Borobudur akan dijalankan oleh organisasi baru yang bernama Taman Wisata Borobudur (TWB), yang pengelolaannya telah disahkan oleh Presiden Joko Widodo.
Baca Juga : Memimpin Gereja di Era Perpecahan Budaya
Selain itu, penataan juga akan dilakukan pada akses keluar masuk Candi Borobudur. Gerbang utama atau main gate akan dipindahkan ke Kampung Seni Kujon, yang juga akan dilengkapi dengan museum dan plaza. InJourney juga akan membangun pusat meditasi spiritual di kompleks Candi Borobudur sebagai sarana bagi umat Buddha yang ingin berdoa saat berkunjung. Untuk menjaga aspek lingkungan, InJourney berencana untuk mengurangi Koefisien Dasar Bangunan (KDB) di sekitar Borobudur menjadi 3,9 persen, sesuai dengan rekomendasi UNESCO. Penurunan KDB ini bertujuan untuk lebih memperbanyak ruang terbuka hijau dan memperkuat konsep penghijauan di kawasan tersebut.
Selain aspek fisik, penataan ini juga akan fokus pada edukasi. Museum yang ada di sekitar Candi Borobudur akan ditata kembali untuk meningkatkan pengalaman pengunjung dalam memahami sejarah dan budaya Borobudur. InJourney juga melakukan kurasi terhadap relokasi UMKM di sekitar kawasan tersebut agar lebih tertata dan mendukung program pariwisata.
Untuk menarik wisatawan mancanegara, khususnya dari Thailand, InJourney telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Thai Airways untuk membuka jalur penerbangan langsung dari Bangkok ke Bandara Internasional Yogyakarta (YIA). Direktur Utama InJourney Destination Management, Febrina Intan, menyatakan bahwa penataan ini tidak hanya akan memperbanyak ruang terbuka hijau tetapi juga menambah fasilitas modern seperti taman lanskap, museum, dan Kampung Seni Borobudur. Dengan berbagai fasilitas baru ini, pengunjung akan merasakan pengalaman yang lebih beragam, mulai dari pertunjukan seni hingga ruang istirahat yang nyaman.
Simak Juga : Pernyataan Powell dan Ekspektasi Pasar Terhadap Pemangkasan Suku Bunga Federal Reserve