Habered – Paus Fransiskus telah menunjuk Kardinal Robert McElroy dari San Diego sebagai Uskup Agung Washington. Penunjukan ini diumumkan pada hari Senin bersamaan dengan perayaan Hari Raya Epifani, menandai langkah strategis dalam reformasi Gereja Katolik yang diusung oleh Paus. McElroy, yang dikenal sebagai salah satu sekutu progresif Paus, akan memimpin Gereja Katolik di ibu kota Amerika Serikat pada awal masa jabatan kedua Donald Trump.
Dalam konferensi pers, McElroy menyampaikan harapan bahwa pemerintahan baru dapat menjadikan Amerika tempat yang lebih baik. Namun, ia menyoroti potensi konflik terkait rencana deportasi massal imigran oleh Trump, yang ia nilai tidak sesuai dengan ajaran Katolik. McElroy menggantikan Kardinal Wilton Gregory yang pensiun setelah memimpin Keuskupan Agung Washington melewati krisis pelecehan seksual yang mengguncang Gereja pada 2018.
Paus Fransiskus, yang terpilih untuk memimpin Gereja dengan mandat reformasi, telah lama mendukung McElroy. Pada 2015, ia mengangkat McElroy menjadi Uskup San Diego, dan pada 2022 menjadikannya seorang kardinal. McElroy kerap mengkritik pendekatan konservatif beberapa uskup AS, termasuk kampanye mengecualikan politisi Katolik pendukung hak aborsi dari Komuni. Ia berpendapat bahwa isu-isu seperti rasisme, kemiskinan, imigrasi, dan perubahan iklim memerlukan perhatian lebih besar.
Baca Juga : Upacara Pemakaman Kenegaraan Jimmy Carter Dimulai
McElroy juga dikenal atas dukungannya terhadap kaum muda LGBTQ+ dan kecamannya terhadap perundungan terhadap mereka. Hal ini sejalan dengan visi Gereja yang lebih inklusif seperti yang diusung oleh Paus Fransiskus. Dalam pesannya kepada komunitas Latino di Washington, McElroy menegaskan bahwa Gereja adalah rumah bagi semua orang, tanpa pengecualian.
Penunjukan McElroy dinilai strategis, terutama karena ia memiliki pengalaman memimpin keuskupan yang beragam dan kompleks. Washington sendiri adalah pusat pemerintahan AS, yang memberikan tantangan besar bagi seorang pemimpin Gereja. Profesor Vincent Miller dari Universitas Dayton memuji kemampuan McElroy untuk menghadapi tantangan ini, terutama di tengah krisis demokrasi di Amerika Serikat.
Keuskupan Agung Washington meliputi Distrik Columbia dan wilayah Maryland seperti Montgomery dan Prince George’s. Dengan jumlah penduduk lebih dari tiga juta jiwa, sekitar 671 ribu di antaranya adalah umat Katolik. Posisi ini menjadi semakin penting mengingat hubungan antara Gereja dan pemerintah AS.
Namun, penunjukan McElroy juga menuai kritik dari kelompok konservatif. Uskup Joseph Strickland dari Texas menuduh penunjukan ini sebagai bentuk korupsi karena McElroy pernah dikaitkan dengan skandal mantan Kardinal Theodore McCarrick. Pada 2016, McElroy menerima laporan tentang pelanggaran McCarrick tetapi mengatakan tidak memiliki bukti yang cukup untuk menindaklanjuti.
Selain McElroy, Vatikan juga membuat gebrakan dengan menunjuk Suster Simona Brambilla sebagai wanita pertama yang memimpin dikasteri Vatikan. Penunjukan ini mencerminkan komitmen Paus untuk memperluas peran perempuan dalam hierarki Gereja.
Pengangkatan McElroy terjadi beberapa minggu setelah Presiden Trump menunjuk Brian Burch sebagai Duta Besar AS untuk Takhta Suci. Burch dikenal sebagai kritikus Paus Fransiskus dan kebijakannya yang menekankan inklusivitas Gereja. McElroy, sebagai salah satu kandidat paus untuk Sinode Vatikan, mendukung penuh visi Fransiskus untuk Gereja yang lebih terbuka dan tidak diskriminatif.
McElroy juga menekankan perlunya langkah-langkah moral yang adil dalam kebijakan publik. Ia mengingatkan bahwa meski negara memiliki hak untuk mengontrol perbatasan, kebijakan seperti deportasi massal bertentangan dengan martabat manusia. Selain itu, ia menyebut perubahan iklim sebagai tantangan besar yang memerlukan perhatian serius.
Keuskupan Agung Washington, tempat McElroy akan memimpin, memiliki reputasi unik dalam Gereja Katolik di AS. Universitas Katolik Amerika, yang berbasis di sana, cenderung lebih konservatif dibandingkan universitas Katolik lain yang dikelola oleh Jesuit. Para pemimpin universitas tersebut berharap dapat bekerja sama dengan McElroy untuk memperkuat hubungan antara Gereja dan pendidikan.
Dengan rekam jejaknya yang progresif, McElroy diharapkan mampu membawa Gereja di Washington ke arah yang lebih inklusif dan relevan dengan tantangan zaman. Penunjukan ini mencerminkan visi reformasi yang ingin diwujudkan oleh Paus Fransiskus di tengah dinamika global dan lokal yang semakin kompleks.
Simak Juga : Kebakaran Hutan Melanda Los Angeles, Ribuan Warga Terpaksa Mengungsi