Habered – Kebakaran hutan di California Selatan telah menghancurkan sedikitnya selusin rumah ibadah, termasuk Masjid Al-Taqwa di Altadena. Masjid bersejarah ini menjadi tempat ibadah penting bagi komunitas Afrika Amerika. Najeeba Syeed, seorang profesor teologi dan pemimpin lintas agama, mengenang momen salat Jumat di masjid tersebut sebelum kebakaran melanda. Ia menyebut masjid ini sebagai pusat komunitas yang juga mendukung bisnis lokal dan kegiatan pendidikan.
Kebakaran di California ini tidak hanya menghancurkan bangunan, tetapi juga berdampak pada kehidupan masyarakat sekitar. Beberapa bisnis milik Muslim dan warga kulit hitam di dekat masjid ikut terbakar. Meski menghadapi kerugian besar, komunitas agama setempat tetap menunjukkan solidaritas dengan memberikan bantuan dan dukungan kepada mereka yang terdampak.
Baca Juga : Anita Bryant: Kisah Hidup dan Kontroversinya
Di dekat Masjid Al-Taqwa, Gereja Baptis Altadena juga mengalami kehancuran parah. Gereja yang didirikan pada tahun 1920-an ini hanya menyisakan menara loncengnya. Pendeta George Van Alstine, yang telah melayani gereja tersebut selama lebih dari 50 tahun, mengungkapkan bahwa selain bangunan, arsip sejarah gereja juga hilang dalam kebakaran. Beberapa keluarga jemaat bahkan kehilangan rumah mereka. Meskipun situasi sulit, anggota gereja tetap berkumpul secara daring untuk merencanakan bantuan bagi tetangga mereka dan memikirkan langkah ke depan.
Kebakaran ini juga merusak beberapa tempat ibadah lain, termasuk Pasadena Jewish Temple, Corpus Christi Catholic Church, dan sepuluh gereja Protestan lainnya. Calvary Chapel di Pacific Palisades mengalami kerusakan sebagian, dengan bangunan utama rusak tetapi sebagian besar kampusnya selamat. Justin Anderson, pendeta gereja tersebut, menyebut kebakaran ini sebagai peristiwa yang tidak terduga. Ia menegaskan bahwa meskipun kehilangan tempat ibadah, iman komunitas tetap kokoh. Gereja juga mengadakan penggalangan dana untuk membantu jemaat dan masyarakat sekitar.
Pusat Retret Pasionis Mater Dolorosa juga tidak luput dari kehancuran. Direktur pusat tersebut menyatakan bahwa meskipun ujian ini berat, komunitas mereka tetap memegang harapan untuk pulih dan melanjutkan pelayanan. Selain itu, Pusat Perpustakaan Theosophical Society di Altadena, yang menyimpan arsip penting gerakan Theosofi, turut musnah dalam kebakaran ini.
Solidaritas antaragama terlihat nyata di Altadena. Komunitas agama, baik Kristen, Muslim, maupun lainnya, saling mendukung di tengah bencana. Najeeba Syeed menyoroti sejarah panjang kerja sama lintas agama di wilayah ini. Ia menyebut bahwa para pemimpin agama terus bekerja sama untuk membantu komunitas yang terdampak. Meskipun masjid, gereja, dan pusat komunitas lainnya hancur, mereka tetap berkomitmen untuk membangun kembali.
Pendeta Van Alstine menyampaikan harapannya bahwa menara lonceng yang tersisa dari Gereja Baptis Altadena menjadi simbol ketahanan. Lonceng itu, yang berasal dari gereja di Pasadena pada abad ke-19, menjadi pengingat akan sejarah panjang dan semangat komunitas. Untuk sementara, kegiatan gereja akan berlangsung di rumah pendeta hingga mereka dapat kembali membangun.
Meskipun kebakaran ini menimbulkan kerugian besar, semangat komunitas untuk bangkit tetap kuat. Baik melalui penggalangan dana, dukungan emosional, maupun perencanaan masa depan, komunitas Altadena menunjukkan bahwa tragedi ini tidak mampu memadamkan harapan dan persatuan mereka.
Simak Juga : Jack Smith Mundur: Dampaknya pada Kasus Pidana Trump