Habered – Keyakinan agama Pete Hegseth, calon Menteri Pertahanan Amerika Serikat yang diajukan oleh Donald Trump. Penting untuk dipahami karena memiliki kaitan erat dengan pandangan dunia dan kebijakan yang mungkin ia bawa dalam posisi tersebut. Hegseth, yang dikenal sebagai tokoh konservatif, membantah berbagai tuduhan serius yang mengarah padanya. Termasuk penyalahgunaan kekuasaan, perselingkuhan, dan pelecehan seksual. Namun, ia juga menyatakan bahwa perubahan besar dalam hidupnya terjadi berkat keyakinan Kristen yang mendalam. Pernyataan ini semakin relevan mengingat Hegseth bergabung dengan komunitas yang terpengaruh oleh gerakan Rekonstruksi Kristen. Sebuah aliran yang berusaha mengubah masyarakat Amerika sesuai dengan prinsip-prinsip yang diambil dari Alkitab.
Pada 2023, Pete Hegseth pindah ke Tennessee dan menjadi bagian dari gereja dan sekolah yang terkait dengan Rekonstruksi Kristen. Gerakan ini muncul pada akhir 1950-an, digagas oleh teolog RJ Rushdoony. Yang memiliki visi untuk “membangun kembali” seluruh masyarakat agar sejalan dengan ajaran Alkitab. Salah satu tujuan utama gerakan ini adalah menghapuskan pendidikan publik dan menggantinya dengan pendidikan berbasis Kristen. Mereka meyakini bahwa hukum-hukum dalam Perjanjian Lama harus diterapkan dalam kehidupan sosial, politik, dan pendidikan modern. Serta mendesak agar negara diatur berdasarkan prinsip-prinsip Alkitab, bukan hukum sekuler.
Meskipun hanya segelintir orang yang secara eksplisit mengidentifikasi diri sebagai pengikut Rekonstruksi Kristen, gerakan ini memiliki pengaruh yang luas. Gerakan ini menekankan pentingnya pendidikan Kristen, dengan mendirikan sekolah-sekolah Kristen yang mengajarkan pandangan dunia Kristen. Termasuk kreasionisme dan ekonomi Kristen. Tokoh-tokoh seperti Doug Wilson, yang terlibat dalam pengembangan sekolah Kristen. Juga mempromosikan pandangan ini dengan mendirikan lembaga pendidikan yang mengajarkan kurikulum berbasis Alkitab.
Baca Juga : Perawan Guadalupe Sebagai Simbol Solidaritas Palestina di Kalangan Aktivis Latin
Hegseth tidak secara terang-terangan mengungkapkan afiliasinya dengan Rekonstruksi Kristen, namun dalam berbagai kesempatan, ia menyuarakan gagasan yang sejalan dengan gerakan tersebut. Dalam sebuah wawancara, misalnya, Hegseth berbicara tentang pentingnya “sekolah Kristen klasik” sebagai tempat pelatihan yang dapat menyiapkan generasi baru untuk melancarkan perubahan sosial yang diinginkan, meskipun ia menyebutkan bahwa penggunaan istilah “pemberontakan pendidikan” dalam konteks ini bersifat metaforis. Pernyataan semacam ini menandakan bahwa Hegseth mendukung tujuan penggunaan pendidikan Kristen untuk menciptakan masyarakat yang lebih sesuai dengan prinsip-prinsip Kristen konservatif.
Hegseth sendiri menyekolahkan anak-anaknya di sekolah Kristen yang terafiliasi dengan gerakan ini dan bergabung dengan gereja yang memiliki hubungan erat dengan ajaran Rekonstruksi Kristen. Gereja-gereja ini memiliki struktur yang ketat, di mana anggota baru harus menunjukkan pertobatan yang otentik dan tunduk pada pengawasan ketat dari para penatua gereja. Dalam struktur ini, tidak ada perbedaan antara agama dan politik; semua aspek kehidupan harus diatur oleh prinsip-prinsip Alkitab. Selain itu, struktur pemerintahan gereja ini juga mengandung elemen patriarkal, dengan hanya laki-laki yang dapat menjadi penatua, yang dapat mempengaruhi dinamika sosial dan politik dalam gereja.
Di tengah kontroversi yang melibatkan tuduhan pelecehan terhadap beberapa tokoh dalam gerakan ini, termasuk Doug Wilson, keberadaan gereja-gereja yang bergaya Rekonstruksi Kristen semakin menarik perhatian publik. Gereja-gereja tersebut lebih dari sekadar tempat ibadah; mereka juga menjadi pusat pengaruh dalam membentuk pandangan dunia dan kebijakan sosial. Mengingat posisi Hegseth yang akan memimpin Departemen Pertahanan AS, penting untuk memperhatikan bagaimana keyakinan agamanya, yang didasari oleh pandangan Rekonstruksi Kristen, dapat memengaruhi kebijakan-kebijakan yang mungkin ia terapkan.
Di Amerika Serikat, yang memiliki tradisi pemisahan antara gereja dan negara, pertanyaan tentang agama seringkali dihindari dalam konteks politik. Namun, dalam komunitas Rekonstruksi Kristen, tidak ada perbedaan antara agama dan politik. Semua bidang kehidupan harus tunduk pada hukum Alkitab, dan agama tidak dapat dipisahkan dari kebijakan publik. Oleh karena itu, meskipun mungkin para senator enggan mengajukan pertanyaan tentang keyakinan agama Hegseth dalam sidang konfirmasi, penting bagi publik untuk memahami bagaimana pandangan dunia ini dapat mempengaruhi kebijakan dan arah pemerintahan di masa depan.
Simak Juga : Dampak Potensial Deportasi Massal Trump Terhadap Industri Restoran