Makna dan Tradisi Kamis Putih dalam Kekristenan
Habered – Kamis Putih, atau Maundy Thursday, adalah hari penting dalam Pekan Suci yang dirayakan umat Kristen di seluruh dunia. Kamis Putih memperingati peristiwa penting dalam kehidupan Yesus Kristus, terutama Perjamuan Terakhir (The Last Supper) bersama para murid sebelum penyaliban-Nya pada hari Jumat Agung.
Nama “Kamis Putih” berasal dari warna liturgi yang digunakan dalam misa pada hari tersebut, yaitu putih, yang melambangkan kemurnian, kesucian, dan kasih. Dalam bahasa Latin, dikenal sebagai Dies Mandatum, yang berarti “Hari Perintah.” Ini merujuk pada perintah baru yang diberikan Yesus kepada murid-murid-Nya saat Perjamuan Terakhir: agar mereka saling mengasihi seperti Ia telah mengasihi mereka (Yohanes 13:34).
“Simak Juga: Minggu Palma Bagi Umat Katolik, Menandai Awal Pekan Suci”
Salah satu peristiwa sentral yang diperingati pada Kamis Putih adalah Perjamuan Terakhir, di mana Yesus memperkenalkan sakramen Ekaristi — roti dan anggur sebagai lambang tubuh dan darah-Nya. Selain itu, dalam Injil Yohanes, Yesus juga digambarkan membasuh kaki murid-murid-Nya sebagai bentuk kerendahan hati dan pelayanan. Pembasuhan kaki ini sering diulang dalam ibadah Kamis Putih sebagai simbol pengabdian dan kasih yang tulus.
Kamis Putih dirayakan dengan cara berbeda-beda di berbagai negara dan denominasi Kristen. Di Gereja Katolik dan Ortodoks, biasanya diadakan misa khusus yang mencakup pembasuhan kaki dan perjamuan kudus. Tradisi ini juga sering disertai dengan prosesi lilin, doa semalaman, atau pertunjukan drama kisah sengsara Yesus Kristus. Di beberapa tempat, umat juga melakukan ziarah ke tujuh gereja (tujuh gereja ziarah) sebagai bentuk penghormatan terhadap perjalanan Yesus sebelum ditangkap. Hal ini dilakukan sambil merenungkan setiap langkah-Nya dengan penuh khidmat dan doa.
Lebih dari sekadar ritual, ini adalah momen reflektif yang mengingatkan umat tentang kasih tanpa syarat, pengorbanan, dan pentingnya melayani sesama. Hari ini menjadi pengingat bahwa menjadi pengikut Kristus bukan hanya soal iman, tetapi juga tentang tindakan nyata dalam kehidupan sehari-hari. Setiap perayaan Kamis Putih mengajak kita untuk merefleksikan kembali makna kerendahan hati, kepedulian, dan kesediaan untuk mengampuni sesama. Dalam keheningan dan doa malam itu, umat diajak meneladani Yesus yang mengasihi hingga akhir. Selain itu, juga menguatkan iman dalam kasih yang sejati.
“Baca Juga: Wanita Membutuhkan Tidur Lebih Banyak Dari Pria, Benarkah?”
This website uses cookies.