Habered – Dalam ajaran Buddha, konsep pelimpahan jasa dikenal sebagai salah satu bentuk praktik kebajikan yang mempunyai banyak manfaat. Pelimpahan jasa dilakukan dengan tujuan memberikan manfaat spiritual kepada orang yang telah meninggal. Praktik ini tidak hanya bermanfaat bagi almarhum tetapi juga mendatangkan kebajikan dan kedamaian bagi mereka yang melakukannya. Berikut adalah penjelasan mengenai manfaat pelimpahan jasa menurut ajaran Buddha.
Menurut ajaran Buddha, setiap individu terikat oleh hukum karma, yaitu sebab dan akibat dari perbuatan mereka selama hidup. Pelimpahan jasa, seperti berdana (memberi), meditasi, dan membaca sutra, dapat membantu meringankan beban karma negatif yang mungkin dimiliki almarhum. Ketika keluarga atau kerabat melakukan tindakan kebajikan atas nama orang yang telah meninggal, energi positif dari perbuatan tersebut dapat dialirkan kepada almarhum sehingga memperbaiki kondisi spiritual mereka di alam berikutnya.
“Simak Juga: Smartphone Samsung Lipat Segera Hadir Dengan 3 Model Terbaru”
Pelimpahan jasa diyakini mampu membantu almarhum yang sedang berada dalam alam yang sulit, seperti alam peta (makhluk kelaparan) atau alam neraka, untuk berpindah ke alam yang lebih baik. Dalam teks suci, Buddha mengajarkan bahwa amal yang dilakukan dengan niat tulus dapat menciptakan energi positif. Ini yang mengangkat kesadaran almarhum menuju tempat yang lebih damai dan penuh kebahagiaan.
Pelimpahan jasa tidak hanya bermanfaat bagi mereka yang telah meninggal, tetapi juga memberikan peluang bagi keluarga yang masih hidup untuk mengembangkan kebajikan. Dengan melakukan dana (pemberian), mempelajari Dhamma, dan berpartisipasi dalam ritual keagamaan, mereka dapat memperkuat nilai-nilai cinta kasih, kemurahan hati, dan pengertian terhadap hukum alam. Kebajikan ini menjadi fondasi yang kokoh bagi pertumbuhan spiritual seseorang.
Pelimpahan jasa sering dilakukan melalui ritual bersama, seperti pembacaan paritta (doa perlindungan) atau puja bakti di vihara. Aktivitas ini memperkuat hubungan antaranggota keluarga, menciptakan rasa solidaritas, dan membangun kesadaran kolektif akan pentingnya kehidupan spiritual. Kebersamaan dalam mendoakan almarhum juga menjadi pengingat bahwa kasih sayang tidak berakhir dengan kematian.
Ajaran Buddha menekankan bahwa perbuatan baik tidak hanya membawa manfaat bagi individu, tetapi juga menciptakan gelombang energi positif yang dirasakan oleh lingkungan sekitar. Ketika pelimpahan jasa dilakukan dengan niat murni, kebajikan ini tidak hanya membantu almarhum, tetapi juga membawa kedamaian bagi mereka yang terlibat serta meningkatkan keharmonisan dalam komunitas.
“Baca Juga: Infeksi Telinga Bisa Menyebabkan Vertigo”