Habered – Saat kebakaran hutan di California yang melanda wilayah Los Angeles mulai terkendali. Para pemimpin agama bersama komunitas mereka memfokuskan perhatian pada upaya pemulihan jangka panjang. Selain itu, mereka terus memberikan bantuan darurat berupa tempat berlindung, makanan, dan kebutuhan pokok lainnya kepada para korban.
Victory Bible Church di Pasadena telah menjadi pusat distribusi bantuan sejak kebakaran terjadi. Bantuan yang diberikan mencakup makanan, air, dan perlengkapan mandi untuk para korban, termasuk anggota jemaat gereja tersebut. Jonathan DeCuir, pendeta gereja, menyampaikan bahwa 42 anggota jemaatnya kehilangan rumah akibat kebakaran ini. Gereja juga telah mendirikan dana bantuan kebakaran dan pusat panggilan untuk memudahkan korban mendapatkan bantuan yang mereka butuhkan.
Baca Juga : Meninggalkan Teologi Seksis: Kisah Andrew Bauman dan Upaya Menciptakan Gereja yang Aman
Salah satu upaya yang dilakukan adalah mengumpulkan kartu hadiah agar para korban dapat membeli barang sesuai kebutuhan mereka. DeCuir menyebut ini sebagai “fase martabat,” karena memberikan kesempatan kepada korban untuk membuat pilihan sendiri dalam memenuhi kebutuhan mereka. Selain itu, gereja menggalang sumbangan untuk laptop, iPad, dan perangkat teknologi lain yang hilang dalam kebakaran. Mereka juga membantu mencarikan tempat tinggal sementara di hotel dan Airbnb, sambil menyusun rencana keberlanjutan selama enam bulan ke depan.
DeCuir, yang baru setahun menjabat sebagai pendeta senior di Victory Bible Church dengan 700 anggota jemaat, mengatakan bahwa minggu terakhir ini menjadi pelajaran berharga tentang bagaimana merespons bencana. Ia terus berkoordinasi dengan kelompok gereja lain dan pejabat kota melalui Clergy Community Coalition, sebuah kelompok yang menyatukan komunitas agama, lembaga amal, dan layanan kota untuk bekerja sama membantu para korban. Menurutnya, kekuatan mereka terletak pada persatuan yang terjalin di antara berbagai pihak.
Sementara itu, pendeta Najuma Smith-Pollard dari Gereja Komunitas Word of Encouragement menyampaikan bahwa komunitas agama di Los Angeles terbagi dalam dua kategori. Ada yang langsung terdampak kebakaran dan memberikan bantuan langsung, serta ada yang berada di luar wilayah terdampak tetapi tetap berperan aktif dalam memberikan dukungan. Gereja-gereja ini mengumpulkan sumbangan, membantu mencari tempat tinggal bagi korban, dan memanfaatkan media sosial untuk menyebarluaskan informasi terkait penggalangan dana.
Smith-Pollard juga menyoroti pentingnya jaringan formal maupun informal di antara pemimpin agama, seperti LA Voice dan Clergy Community Coalition, yang memfasilitasi kerja sama lintas komunitas. Ia menyebutkan bahwa hampir semua gereja di Los Angeles bekerja bersama, bukan secara individu, dalam menghadapi situasi ini. Selain memberikan bantuan darurat, para pemimpin agama mulai memikirkan rencana pembangunan kembali jangka panjang yang diperkirakan akan memakan waktu bertahun-tahun dan membutuhkan biaya besar.
Beberapa rumah ibadah hancur akibat kebakaran, termasuk Gereja Komunitas Altadena, yang jemaatnya kini harus menghadapi tantangan besar untuk membangun kembali. Menurut Charles Cutler dari ChurchWest Insurance Services, proses pembangunan kembali gereja-gereja yang terdampak dapat memakan waktu hingga tiga tahun. Selain kendala finansial, mereka juga menghadapi tantangan berupa kenaikan harga bahan bangunan, waktu tunggu yang lama untuk mendapatkan izin, dan keterbatasan kontraktor.
Victory Bible Church telah memulai inisiatif bernama “Proyek Tanah Warisan” yang bertujuan memberikan layanan dukungan kepada keluarga selama proses pembangunan kembali. Mereka juga menyediakan klinik perencanaan untuk membantu korban menangani kontraktor, asuransi, dan masalah hukum lainnya. DeCuir mengingatkan para korban agar tidak membuat keputusan tergesa-gesa, seperti menjual properti mereka, meskipun proses pembangunan kembali terasa berat.
Smith-Pollard menambahkan bahwa saat ini adalah waktu untuk bersatu membantu para korban, bukan saling menyalahkan. Ia mengimbau masyarakat di luar Los Angeles untuk memberikan dukungan finansial dan doa bagi mereka yang terdampak. Dukungan ini sangat penting untuk memberikan stabilitas bagi korban, terutama dalam hal perumahan.
Melalui upaya bersama, para pemimpin agama dan komunitas berharap dapat membantu para korban kebakaran untuk bangkit kembali. DeCuir menekankan bahwa situasi ini telah membawa dampak besar bagi komunitas mereka dan berharap bantuan dari luar dapat terus mengalir untuk mendukung proses pemulihan.
Simak Juga : TikTok Amerika di Ambang Larangan Operasi