Habered – Program Sakura ke-24, hasil kerja sama antara STIE Malangkucecwara (MCE) Malang dan Kanda University of International Studies Jepang. Program ini resmi dimulai pada Senin, 17 Februari 2025, di Ruang Seminar, Gedung H, STIE Malangkucecwara. Program ini sudah berjalan sejak tahun 2002 dan menjadi wadah pertukaran pelajar yang tidak hanya mempererat hubungan budaya, tetapi juga meningkatkan kualitas akademik antara Indonesia dan Jepang.
Program ini merupakan bagian dari Program Pembelajaran Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) yang diselenggarakan secara intensif selama sekitar satu bulan. Tahun ini, 15 mahasiswa dari Kanda University of International Studies Jepang mengikuti program ini dengan tema “Keramahtamahan Indonesia”. Tema ini diangkat untuk memperkenalkan budaya dan nilai-nilai kebaikan Indonesia yang dikenal oleh dunia.
“Simak Juga: Kim Sae Ron Meninggal, Waspadai Gejala Henti Jantung”
Direktur Indonesian Studies Program (ISP) STIE Malangkucecwara, Dra. Suprapti, S.Pd., M.Pd., menyatakan bahwa minat mahasiswa Jepang untuk mengikuti Program Sakura semakin meningkat setiap tahunnya. Selain mempelajari Bahasa Indonesia, para mahasiswa ini juga semakin mendalami kehidupan sosial dan budaya Indonesia.
“Mahasiswa Jepang yang datang ke Indonesia semakin banyak. Mereka tidak hanya belajar bahasa, tetapi juga memahami kehidupan sosial dan budaya kita secara lebih mendalam,” ungkap Suprapti.
STIE Malangkucecwara juga aktif mengirimkan mahasiswanya ke Kanda University. Sejauh ini, 18 mahasiswa telah menyelesaikan studi di Jepang, dan satu mahasiswa lagi tengah mempersiapkan keberangkatannya. Sejak 2022, Program Sakura semakin berkembang dengan adanya kesempatan magang di Jepang yang sangat memberikan peluang bagi mahasiswa Indonesia.
Ketua STIE Malangkucecwara, Drs. Bunyamin, MM, PhD., juga mengungkapkan kekagumannya terhadap prestasi mahasiswa asing yang belajar di kampusnya. Banyak mahasiswa yang tidak hanya menguasai lebih dari dua bahasa, tetapi juga memiliki keterampilan budaya seperti menari dan pencak silat.
Bunyamin juga menegaskan bahwa Indonesia dikenal dengan keramahtamahan dan keterbukaannya terhadap bangsa lain, sebuah nilai penting yang dijunjung tinggi dalam pendidikan internasional di kampus ini.
Dalam upaya memperkuat hubungan internasional, STIE Malangkucecwara kini mengembangkan visi baru yang berorientasi global. Mereka memperkenalkan pilar internasionalisasi dalam sistem pendidikan tinggi mereka yang dikenal dengan Catur Dharma Perguruan Tinggi. Bunyamin menyampaikan, salah satu tujuan dari visi ini adalah untuk meluruskan bias dalam penelitian internasional, terutama yang berkaitan dengan negara-negara Asia.
Program Sakura ke-24 diharapkan dapat semakin berkembang dan membuka peluang bagi lebih banyak mahasiswa dari Indonesia dan Jepang untuk mendapatkan manfaat akademik dan budaya. Melalui program ini, hubungan antarnegara semakin kuat, serta memperluas kesempatan untuk membangun masa depan yang lebih cerah bagi mahasiswa kedua negara.
“Baca Juga: Perang Salib, Konflik Bersejarah antara Dunia Kristen dan Muslim”