Habered – Rabbi David Saperstein, yang memiliki pengalaman puluhan tahun dalam hubungan antaragama dan kebebasan beragama. Sering diminta untuk memberikan pidato dan nasihat mengenai isu-isu sosial dan politik. Sebagai direktur emeritus Religious Action Center of Reform Judaism, ia memiliki pandangan yang dalam tentang pentingnya kerja sama bipartisan, diplomasi. Serta harapan untuk masa depan yang lebih baik.
Pada sebuah dialog yang diselenggarakan oleh National Council of Churches dan National Council of Synagogues, setelah pemilihan umum November, Rabbi Saperstein berbicara mengenai pemerintahan Trump yang akan datang. Ia menyuarakan keprihatinan tentang semakin berkurangnya kerja sama antarpartai di Amerika Serikat. Menurutnya, atmosfer yang sangat partisan ini mengancam kemampuan negara untuk mencapai konsensus dan kemajuan. “Kita telah kehilangan banyak hal dalam suasana yang sangat partisan dan memecah belah ini,” ujarnya. Ia juga berharap agar Presiden Trump, serta pemimpin dari kedua partai, dapat menemukan cara untuk bekerja sama demi kebaikan bersama, meskipun menghadapi perbedaan pendapat.
Baca Juga : Paus Fransiskus: Tarian Sinodalitas Gereja di Tengah Perang Budaya
Dalam wawancara lebih lanjut, Rabbi Saperstein mengungkapkan keprihatinannya yang lebih besar terhadap masa depan demokrasi di Amerika. Ia menyebutkan bahwa situasi politik saat ini adalah yang paling genting dalam sejarah Amerika sejak tahun 1920-an. Menurutnya, demokrasi, hak-hak, dan kebebasan yang diperjuangkan selama ini sangat terancam. Serta sudah saatnya setiap warga negara terlibat untuk melindungi cita-cita tersebut.
Menghadapi tantangan besar, Rabbi Saperstein menekankan pentingnya aksi kolektif, baik di tingkat pemerintahan maupun masyarakat sipil. Ia percaya bahwa meskipun ada banyak tantangan, termasuk perubahan iklim, rasisme, seksisme. Serta peningkatan antisemitisme dan Islamofobia, masyarakat Amerika harus mencari cara untuk menyelesaikan masalah ini bersama-sama. Meski pemerintahan yang akan datang dapat memperburuk situasi. Saperstein yakin bahwa dengan kerja sama antar berbagai kelompok, banyak hal bisa dicapai.
Sebagai mantan ketua Komisi Kebebasan Beragama Internasional AS, Rabbi Saperstein memiliki pengalaman mendalam dalam memajukan kebebasan beragama di dunia. Ia mengungkapkan bahwa selama masa jabatannya, ia berhasil membuka saluran komunikasi antara kelompok minoritas agama yang teraniaya dan pemerintah AS. Salah satu perubahan signifikan yang ia lihat adalah peningkatan perhatian terhadap masalah kebebasan beragama di negara-negara otokratis. Dalam banyak kasus, peran kementerian dalam negeri atau kementerian keamanan nasional menjadi kunci dalam memperbaiki situasi minoritas agama.
Selain itu, Rabbi Saperstein juga memiliki pandangan tentang pentingnya kerja sama bipartisan dalam memperjuangkan keadilan sosial. Ia mengingatkan bahwa hampir semua pencapaian besar di abad ke-20, mulai dari Gerakan Hak Sipil hingga kebijakan lingkungan, berhasil karena adanya dukungan bipartisan. Sayangnya, saat ini, kerjasama antarpartai semakin sulit ditemukan, yang menurutnya merupakan salah satu tren yang paling mengkhawatirkan dalam kehidupan politik Amerika.
Meskipun Rabbi Saperstein memiliki banyak pencapaian dalam kariernya, ada beberapa hal yang masih ia perjuangkan. Salah satunya adalah perawatan kesehatan universal. Meskipun Undang-Undang Perawatan Kesehatan Terjangkau (ACA) telah membawa kemajuan, masih banyak yang harus dilakukan untuk memastikan bahwa setiap orang memiliki akses ke layanan kesehatan yang memadai.
Rabbi Saperstein juga mencatat bahwa kita hidup di zaman yang sangat berbeda dari sebelumnya. Untuk pertama kalinya dalam sejarah umat manusia, kita mampu menghasilkan cukup makanan untuk memberi makan seluruh dunia, memberantas penyakit, dan mendidik semua anak, termasuk anak perempuan. Namun, meskipun kemajuan teknologi dan ekonomi memungkinkan pencapaian ini, ia menyatakan bahwa kegagalan terletak pada kurangnya visi moral dan kemauan politik.
Dalam pandangannya, pertanyaan moral tentang apa yang harus dilakukan untuk menciptakan dunia yang lebih adil dan damai menjadi isu paling mendesak yang harus dihadapi umat manusia. Komunitas agama, menurutnya, memiliki peran penting dalam menyelesaikan tantangan-tantangan global ini. Seperti yang disampaikan Rabbi Saperstein, meskipun dunia penuh dengan masalah besar, kita memiliki peluang untuk mewujudkan dunia yang lebih baik jika kita bersedia bekerja sama dan bertindak dengan niat baik.