Tradisi Nyongkolan: Rayakan Pernikahan dengan Kesenian
Habered – Tradisi nyongkolan adalah salah satu upacara adat yang sangat khas di Bali, khususnya dalam rangkaian pernikahan. Nyongkolan bukan hanya sekadar pesta pernikahan, tetapi juga sebuah ritual yang penuh makna budaya, seni, dan kebersamaan. Tradisi ini melibatkan seluruh masyarakat yang hadir, dengan iringan musik, tarian, dan prosesi yang menggambarkan kebahagiaan serta keberkahan untuk pasangan pengantin.
Secara harfiah, “nyongkolan” berarti mengantar atau mengarak pengantin dari rumah mempelai wanita menuju rumah mempelai pria. Tradisi ini sangat penting dalam kehidupan sosial masyarakat Bali, terutama bagi pasangan yang baru menikah. Nyongkolan memiliki makna simbolis sebagai perjalanan hidup yang penuh dengan harapan dan doa untuk masa depan yang bahagia.
“Baca Juga: Jelajahi Wisata Religi, Museum Sejarah Islam di Jawa Tengah”
Dalam masyarakat Bali, nyongkolan biasanya berlangsung setelah prosesi pernikahan adat, yaitu setelah kedua pengantin melaksanakan upacara sakral di pura. Prosesi ini diiringi oleh banyak orang yang berjalan bersama dengan pasangan pengantin, membawa berbagai sesajen dan alat musik tradisional seperti gamelan, serta tarian-tarian khas Bali.
Nyongkolan dimulai dengan keluarga pengantin wanita yang datang ke rumah pengantin pria. Pada perjalanan tersebut, pengantin wanita yang mengenakan pakaian adat Bali lengkap dengan perhiasan yang menawan, berjalan dengan langkah penuh kegembiraan. Selama perjalanan, iringan musik gamelan Bali akan terdengar meriah, dan para penari tradisional akan mempersembahkan tarian yang penuh semangat.
Selain itu, prosesi nyongkolan juga melibatkan berbagai tradisi seperti arak-arakan, sesaji, serta doa-doa yang dilantunkan untuk memberikan berkah kepada pasangan pengantin. Sebagai bentuk kebersamaan, seluruh warga desa sering kali ikut serta dalam prosesi ini, memberikan nuansa kegembiraan dan kekeluargaan yang sangat kuat.
Selain menjadi simbol kebahagiaan pengantin, nyongkolan juga memiliki peran penting dalam mempererat hubungan antarwarga masyarakat. Dalam tradisi ini, gotong royong dan kebersamaan sangat ditekankan. Masyarakat yang terlibat tidak hanya datang sebagai tamu, tetapi juga berperan aktif dalam mendukung prosesi dengan semangat kegembiraan yang nyata.
Nyongkolan juga mencerminkan rasa syukur dan penghormatan kepada leluhur serta kepada Tuhan atas kelancaran pernikahan yang terjadi. Oleh karena itu, acara ini tidak hanya dihadiri oleh keluarga, tetapi juga oleh tetangga dan masyarakat setempat yang ikut merayakan momen bersejarah ini.
“Simak Juga: IFEX 2025, Mebel dengan Keindahan Kayu Langka Indonesia”